Apartemen dan investasi
Jumat, 18 Juli 2014
Senin, 05 Mei 2014
Jakarta -Saat ini
hunian tidak hanya jadi tempat tinggal tapi juga merangkap sarana investasi.
Dari berbagai jenis hunian yang ada, lebih untung mana investasi apartemen atau
rumah tapak?
Marketing Eksekutif
Ray White East Kemang, Andre Ruslim mengatakan bahwa investasi properti di
apartemen dan rumah masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
"Investasi
apartemen dan rumah punya kelebihan sendiri-sendiri yang beda," kata Andre
saat ditemui di kantor Ray White East Kemang, Jakarta (25/2/2014)
Sebagai perbandingan,
Andre memberikan ilustrasi apartemen itu lebih cocok untuk investasi jangka
menengah karena dibandingkan rumah, apartemen jauh lebih banyak orang yang
butuh untuk sewa apartemen.
"Kalau
apartemen itu bangunan sehingga investasinya untuk disewakan," ujarnya.
Andre memberikan
contoh harga apartemen di Kemang untuk ukuran 62 m2 dengan 1 kamar tidur, 1
kamar mandi, dan ruang tamu harganya berkisar antara Rp 2 miliar.
Sedangkan untuk
sewa harganya bisa sampai US$ 1.500 atau sekitar Rp 15 juta per bulannya. Orang
yang paling banyak sewa adalah orang-orang luar negeri yang saat ini bekerja di
Indonesia
"Tipe 62 m, ukuran 10 x
6 m, harganya sekitar 2 m. Kalau kita beli apartemen mahal pasti sewanya mahal
bisa sampai US$ 1.500, paling banyak sewa ekspatriat," imbuhnya.
Sedangkan untuk
rumah investasinya jangka panjang bisa 20-30 tahun karena harga tanah semakin
lama akan semakin meningkat. Selain itu, permintaanya untuk dewa juga tidak
terlalu besar seperti apartemen.
"Kalau rumah
investasi lama 20-30 tahun, Kalau rumah, untuk transaksi jual belinya, karena
harga tanah naik terus sehingga capital gain lebih untung rumah," tambahnya
Saat ini, Andre
memberi contoh harga rumah di Kemang untuk ukuran tanah 300 m2 dengan 2 kamar
tidur harganya berkisar Rp 2-3 miliar.
"Untuk ukuran
300 m2 itu dengan dua kamar tidur harganya sekarang Rp 2-3 miliar,"
ujarnya.
Andre menegaskan
investasi properti ini yang paling menentukan adalah lokasi. Lokasi yang paling
menentukan harus bebas banjir dan strategis.
"Yang paling
penting investasi properti itu lokasinya, harus cari yang bebas banjir dan
strategis," tegasnya.
Sumber : finance.detik.com
Langganan:
Postingan (Atom)